A.PERILAKU
Perilaku
adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang Bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku
manusia adalah suatu aktifitas manusia itu sendiri. secara operasional
perilaku dapat diartikan suatu respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. Ensiklopedi Amerika, perilaku diartikan
sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingunganya. Perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan.
Reaksi, yakni yang di sebut rangsangan
tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. Perilaku manusia
adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respon serta dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung (Notoatmodjo, 2003).
Perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktivitas organisme (mahkluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari
sudut pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan,
binatang, sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai
aktifitas masing-masing, sehingga yang di maksud perilaku manusia pada
hakikatnya adalah tindakan dan aktifitas manusia dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, tertawa,
bekerja, kuliah, Menulis etc. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang di maksud
perilaku (manusia) adalah semua kegiatan dan aktifitas manusia, baik yang dapat
diliat lansung maupun yang tidak dapat di amati oleh pihak luar
(Notoadmodjo, 2003).
2.Bentuk
perilaku
Dari sudut biologis perilaku adalah
suatu kegiatan atau aktifitas organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati
secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku manusia adlah suatu aktifitas
manusia itu sendiri (Notoadmodjo, 2003).Ensiklopedia Amerikaksi, perilaku di
artikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang di perlukan untuk menimbulkan reaksi,
yakni yang di sebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan
reaksi atau perilaku tertentu. Dilihat dari respon terhadap stimulus, maka
perilaku dapat di bedakan menjadi dua yaitu (Notoadmodjo, 2003):
a.prilaku
tertutup
Respon terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung dan tertutup, Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terbatas pada perhatian, parasepsi, pengetahuan/kesadaran dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat di amati se
cara jelas oleh orang lain, misalnya: seorang ibu tahu pentingnya imunisasipada
bayi.
b.Perilaku
terbuka
respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek yang dengan mudah di amati atau deilihat oleh oranglain, misalnya:
seorang ibu membawa bayinya untuk imunisasi.
3.Domain
Perilaku
Di atas telah di tuliskan bahwa
perilaku merupakan bentuk respon dari stimulus (rangsangan dari luar). Hal ini
berarti meskipun bentuk stimulusnya sama namun bentuk respon akan berbeda dari
setiap orang. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus di sebut
determinan perillaku.
Determinan
perilaku dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
-
faktor internal yaitu karakteristik orang yang
bersangkutan yang bersifat bawaannya misalnya : tingkat kecerdasan, tingkat
emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
-
Faktor eksternal misalnya lingkungan, baik lingkungan
fisik, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering menjadi
faktor yang dominan yang mewarnai
perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2003).
4.Proses
Terjadinya Perilaku
Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru),
di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:
1)
Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui stimulus
(objek) terlebih dahulu.
2)
Interest, yakni orang mulai tertarik pada stimulus
3)
Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya
stimulus bagi dirinya), hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4)
Trial, orang telah mencoba perilaku baru
5) Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan
perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini di dasari oleh
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka perilaku tersebut akan
menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng. (Notoatmodjo, 2003)
No comments:
Post a Comment