- Pengertian Pubertas
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Tidak ada batas yang jelas antara akhir masa kanak-kanak dan awal
pubertas. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa pubertas mulai dari awal
berfungsinya ovarium. Pubertas berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi dengan
mantap dan teratur (Sarwono, 2005).
- Tahap-tahap pubertas
Pubertas pada masa remaja terbagi atas 3 tahap yaitu dari
tahap prapuber, tahap puber hingga tahap pasca puber menurut Hardjana (2006)
yaitu :
a.
Tahap Prapuber
Tahap ini bertumpang tindih dengan satu atau dua tahun
berakhir masa kanak-kanak pada saat anak dianggap sebagai “prapuber” yaitu
bukan lagi seorang anak tetapi belum juga seorang dewasa. Dalam tahap prapuber
(pematang) ciri-ciri seks sekunder mulai tampak tetapi organ-organ reproduksi
belum sepenuhnya berkembang.
b.
Tahap Puber
Tahap ini terjadi pada garis pembagi antara masa
kanak-kanak dan masa remaja, saat dimana kriteria kematangan seksual muncul
haid pada anak perempuan dan pengalaman basah pertama kali di malam hari pada
anak laki-laki. Selama tahap remaja (tahap matang), cirri-ciri seks sekunder
terus berkembang dan sel-sel diproduksi dalam organ-organ seks.
c.
Tahap pasca puber
Tahap ini bertumpang tindih dengan tahun pertama atau
kedua masa remaja. Selama tahap ini, ciri-ciri seks sekunder telah berkembang
biak dan organ-organ seks mulai berfungsi secara matang.
- Penyebab Pubertas
Periode pubertas terjadi karena meningkatnya kadar hormon
kelamin yang diproduksi gonad dan kelenjar adrenal. Kelenjar ini dirangsang
oleh hormon-hormon gonadotropin dan kelenjar hipofisis. Sekresi gonadotropin
oleh kelenjar hipofisis baru terjadi setelah menerima rangsangan dari
hipotalamus dengan LHRH (Lutenezing Hormone Realising Hormon) dan ini
dilepaskan setelah saat nya tiba, yang erat hubungannya dengan kematangan tubuh
anak dan ini dimulai sekitar tahun kedelapan dari kehidupan. Biasanya mencapai
puncak pada saat terjadinya menstruasi yaitu antara 11-16 tahun (rata-rata 13
tahun). Pada anak perempuan, telur ovarium mulai masak dan menstruasi yang
merupakan perkembangan fisik yang paling penting pada masa pubertas dimulai.
- Kriteria pubertas pada masa remaja yaitu :
Kriteria yang paling sering digunakan untuk menentukan
timbulnya pubertas dan untuk memastikan tahap pubertas tertentu yang telah di
capai adalah haid dan bagi laki-laki mimpi basah malam, bukti yang diperoleh
dari analisis kimia terhadap air seni dan foto sinar x dari perkembangan
tulang. Haid pertama sering digunakan sebagai criteria kematangan seksual anak
perempuan, tetapi itu bukanlah perubahan fisik pertama dari terakhir yang
terjadi selama masa puber.
Bagi anak laki-laki, criteria yang dipakai adalah basah
malam. Selama tidur, penis terkadang menjadi tegang, dan bibit atau cairan yang
mengandung sperma di pancarkan. Ini merupakan cara yang normal bagi organ
reproduksi pria untuk membebaskan diri dari jumlah bibit yang berlebihan.
Namun, tidak semua anak laki-laki mengalami gejala ini dan tidak semua
menyadarinya. Selanjutnya, basah malam karenanya tidak dapat digunakan sebagai
kriteria yang tepat untuk menentukan terjadinya pubertas.
Analisis kimia terhadap air seni laki-laki yang pertama di
pagi hari dapat merupakan cara yang efektif untuk menentukan kematanagan
seksual, seperti hal nya anlisis terhadap air seni wanita, yang dipakai untuk
menentukan ada tidaknya estrogen, yaitu hormone gonadotrofin wanita.
Foto sinar x dari berbagai bagian tubuh, terutama tangan dan
lutut, selama tumbuh pesat praremaja dapat menunjukkan apakah masa puber mulai
dan menunjukkan tingkan kemajuan pubertas. Sampai sekarang, cara yang memakai
foto sinar x merupakan metode yang dapat dipercaya untuk menentukan kenentukan
kematangan seksual.
No comments:
Post a Comment