Ada sebuah hadist
rasullullah yang kira-kira bunyinya seperti ini:
Rasul S.A.W
bersabda: ambillah lima perkara sebelum lima perkara. 1 masa mudamu sebelum
masa tuamu, 2 masa sehatmu sebelum masa sakitmu, 3 masa kayamu sebelum masa
miskinmu, 4 masa luangmu sebelum masa sempitmu, 5 masa hidupmu sebelum masa
matimu.
Apa pendapat mu
tentang hadist diatas? Aku kira banyak pendapat yang akan timbul jika membaca
dan melihat hadist tersebut diatas. Tapi, berapa persenkah dari kita yang betul-betul
menyadari bahwa itu akan terjadi. Dan kita semua konsisten dengan apa yang
telah kita ketahui dari hadist di atas. Aku rasa tidak banyak yang bisa
melakukan itu. Konsisten itu merupakan hal yang sangat sulit bagi mareka yang
tidak punya komitment. Konsisten itu terlalu berat dan terasa seperti
mengangkat batu ribuan ton jika kita tidak terbiasa dengan itu.
Dari di hadist di
atas Point pertamanya menyebutkan bahwa “waktu mudamu sebelum datang waktu tua
mu”. Hmmm.... aku yakin kita tidak sadar kalo kita bakalan menghadapi masa tua
nantinya. Sadar sich, tapi seberapa sadarkah kita?! Banyak yang tidak menyadari
itu. Jika memang kita semua menyadari akan datangnya masa tua. Kenapa kita
tidak pernah menghargai yang namanya masa muda? Kenapa kita tidak memamfaatkan
waktu dengan hal-hal yang berguna. Kita cenderung hidup dengan sikap yang tidak
pernah tau bahwa masa tua tu akan datang. Padahal, kita sadar betul bahwa tidak
ada yang abadi didunia ini. Semua kita akan kembali kepada asal kita, yaitu
tanah.
Banyak dari kita
yang hanya mengahabiskan waktu duduk di coffe dan warung kopi untuk membunuh
waktu. Duduk dari pagi, siang disitu, malam juga, ada yang sampe paginya lagi
disitu. Apa yang mareka lakukan?! Yach... paling ngobrol doang, facebookan,
chating de el el... yang tidak terlalu berguna.
Bagaimana masa muda
mareka dimamfaatkan?! Ntah, tanyakan saja pada rumput yang bergoyang. Hehehe...
karena aku sendiri tidak punya jawabannya. Tapi melihat keadaan sekitar,
sepertinya waktu mareka itu terbuang dengan sia-sia.
Energi masa muda
merupakan energi yang sangat aktif dan mampu untuk melakukan apapun untuk
mengapai keinginannya. Energi muda merupakan kekuatan dan masa kejayaan yang
diberikan kepada kita semua untuk menikmati kehidupan dengan cara yang baik.
Masa muda merupakan masa dimana kita mampu untuk beraktifitas dengan segenap
kekuatan yang lebih besar dari segala waktu. Akan sangat rugi, jika kita tidak
mampu menggunakan masa mudanya hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Bayangkan saja jika
kita sudah tua, untuk mampu berjalan saja tidak akan mampu apalagi melakukan
hal yang lain. Namanya saja sudah tua, mau apain aja sepertinya tidak akan
sempurna dalam melakukan sesuatu. Kita sudah duduk di teras, melihat mareka
yang lewat, melihat anak kecil yang bermain, melihat para anak muda yang dengan
semangatnya mudanya berjalan kemana saja.
Ketika melihat anak
muda, berjalan dan menghabiskan waktu begitu saja. Aku yakin pada masa itu kita
akan memberikan nasehat yang baik. Tentu saja hal itu berasal dari pengalaman
kita selama hidup. Ketika kita yang sudah tua, menasehati yang muda tentu saja
kita sedikit merasa menyesal dengan masa muda kita yang mungkin menurut kita
tidak bermanfaat.
Banyak hal yang bisa
kita lakukan di masa yang penuh dengan semangat muda. Banyak hal yang berguna,
mulai dari kegiatan sosial maupun kegiatan lainnya yang mungkin saja bermanfaat
bagi umat. Karena sebaik-baik manusia adalah yang ebrmanfaat bagi yang lainnya.
Jadi, lakukan apa saja asal itu bermanfaat dan baik bagi kita dan mareka. Apa saja...
Dan ini dia hadist nabi
sebagai solusi dari bagaimana kita menyingkapi dan menghabiskan waktu di dunia
ini. ”Dari Ibnu Umar radhiallahuanhuma berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda :
Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar
berkata : Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu
berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk
(persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori)
No comments:
Post a Comment