Dalam beberapa ayat di dalam Al-qur’an
Allah mengigatkan kita semua tentang kehidupan dunia ini. Adapun beberapa ayat
tersebut antara lain:
$tBur äo4quysø9$# !$u÷R$!$# wÎ) Ò=Ïès9 ×qôgs9ur ( â#¤$#s9ur äotÅzFy$# ×öyz tûïÏ%©#Ïj9 tbqà)Gt 3 xsùr& tbqè=É)÷ès? ÇÌËÈ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini,
selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS
Al-An’am [6]: 32).
z`Îiã Ĩ$¨Z=Ï9 =ãm ÏNºuqyg¤±9$# ÆÏB Ïä!$|¡ÏiY9$# tûüÏZt6ø9$#ur ÎÏÜ»oYs)ø9$#ur ÍotsÜZs)ßJø9$# ÆÏB É=yd©%!$# ÏpÒÏÿø9$#ur È@øyø9$#ur ÏptB§q|¡ßJø9$# ÉO»yè÷RF{$#ur Ï^öysø9$#ur 3 Ï9ºs ßì»tFtB Ío4quysø9$# $u÷R9$# ( ª!$#ur ¼çnyYÏã ÚÆó¡ãm É>$t«yJø9$# ÇÊÍÈ
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik (surga).” (QS Ali Imran [3]: 14).
@ä. <§øÿtR èps)ͬ!#s ÏNöqpRùQ$# 3 $yJ¯RÎ)ur cöq©ùuqè? öNà2uqã_é& tPöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# ( `yJsù yyÌômã Ç`tã Í$¨Y9$# @Åz÷é&ur sp¨Yyfø9$# ôs)sù y$sù 3 $tBur äo4quyÛø9$# !$u÷R$!$# wÎ) ßì»tFtB Írãäóø9$# ÇÊÑÎÈ
“Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS Ali Imran [3]: 185).
$pkr'¯»t úïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) óOçFö/uÑ Îû È@Î6y «!$# (#qãZ¨u;tFsù wur (#qä9qà)s? ô`yJÏ9 #s+ø9r& ãNà6øs9Î) zN»n=¡¡9$# |Mó¡s9 $YZÏB÷sãB cqäótGö;s? ßttã Ío4quysø9$# $u÷R9$# yZÏèsù «!$# ÞOÏR$tótB ×otÏV2 4 Ï9ºxx. NçGYà2 `ÏiB ã@ö6s% ÆyJsù ª!$# öNà6øn=tã (#þqãZ¨t7tFsù 4 cÎ) ©!$# c%x. $yJÎ/ cqè=yJ÷ès? #ZÎ6yz ÇÒÍÈ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
pergi (berperang) di jalan Allah, Maka telitilah dan janganlah kamu mengatakan
kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan
seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda
kehidupan di dunia, Karena di sisi Allah ada harta yang banyak. begitu jugalah
keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, Maka
telitilah. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS
Annisa’ [4]: 94).
Dan salah satu hadist rasul
menyebutkan bahwa:
“Rasulullah SAW menegaskan, ”Kekayaan
sejati bukanlah terletak pada banyaknya harta benda, akan tetapi terletak pada
kelapangan hati.” (HR Muslim).
Dan ada
banyak ayat dari Al-qur’an yang juga menyinggung tentang dunia dan akhirat. Tidak
bermaksud untuk menggurui, kita semua punya rasa manusiawi yang kadang-kadang
tidak terkontrol. Kita punya nafsu yang memang di ciptakan untuk kita. Tapi kita
juga punya pikiran dan hati untuk memikirkan dan menimbang rasa mana yang benar
dan salah. Mana yang baik buat kita mana yang tidak. Kita punya semua potensi
untuk membuat kita menjadi baik atau jahat. Membuat kita untuk memilih dunia
atau akhirat. Untuk memilih menuju neraka atau syurga. Kita punya pilihan. Tentukan
pilihan anda sekarang!
Ada yang
bilang gini “manusia sekarang tu, tidak lagi melihat siapa dia atau apa yang
dia lakukan tapi mareka cenderung melihat harta kita, menilai kita dari penampilan
kita, melihat kita dari mobil kita, hape kita lain2 sebagainya. Dengan kata
lain mareka melihat harta kita.” Itu benar, tidak salah. Tapi apa kita mau
ikuet2an mareka? Apa kita mau menjadi manusia yang sama seperti mareka?
No comments:
Post a Comment