KOMPAS.com — Para ahli di Glasgow, Skotlandia, saat ini tengah melakukan riset untuk mencari cara mengobati kondisi yang sering dialami masyarakat modern, yakni gampang lupa.
Ilmuwan dari CPS Research mengatakan, saat ini fenomena gampang lupa semakin menggejala di masyarakat. Hal ini merupakan dampak gaya hidup modern yang begitu sibuk dan serbacepat serta informasi terlalu berlebihan (information overload). Kondisi ini dalam dunia medis disebut subjective cognitive impairment (SCI).
Menurut para ahli, riset yang dirancang ini diharapkan menemukan solusinya, termasuk menguji penggunaan obat Alzheimer, memantine, dalam dosis rendah.
Peneliti SCI menyatakan, penyakit gampang lupa dapat disebabkan gaya hidup hectic dan secara konstan dibombardir oleh informasi dari telepon seluler, Blackberry, televisi, radio, dan internet. Mereka menyebut kondisi ini dengan istilah busy lifestyle syndrome.
"Sifat lupa merupakan pertanda seseorang bertambah tua, tetapi bukti yang bersifat anekdot menyatakan kondisi ini juga menyerang kaum muda sebagai dampak kesibukan dalam bekerja dan hidup dengan membanjirnya informasi dari beragam saluran media yang kita ikuti setiap hari," ucap Dr Alan Wade, peneliti dari CPS Research.
"Apa yang kami teliti ini tidak perlu dipusingkan dengan hilangnya daya ingat yang kerap dihubungkan dengan kasus demensia secara dini. Studi ini ditujukan kepada mereka yang sering kehilangan kunci, lupa dengan nama seseorang, atau salah menempatkan gelas, dan tidak lebih serius dari hal itu," tuturnya.
Riset yang dilakukan CPS Research juga akan mengkaji penggunaan obat memantine secara luas yang rutin diberikan kepada pengidap Alzheimer. Diharapkan penggunaan dosis kecil obat ini dapat mengatasi SCI.
No comments:
Post a Comment