Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa menunggu...Waktu yang hilang tidak akan pernah kembali.

Wednesday, October 19, 2011

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA ANAK (Studi Kasus di Gampong Beureueh II Kec. Mutiara Timur)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Dalam keluarga orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap anggota keluarga, yaitu anak-anaknya. Selain memiliki tanggung jawab “orang tua juga memiliki tugas yang harus dilaksanakan yaitu mendidik dan membimbing anak, dalam hal ini orang tua ditempatkan menjadi pendidik yang pertama dan utama terhadap anak, agar anak mampu berkembang secara maksimal.”[1]
Dalam membimbing anak tentunya orang tua memperoleh hambatan, diantaranya keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh orang tua itu sendiri, selain itu penggunaan metodenya pun masih kurang tepat, sehingga proses bimbingan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Perlu diketahui bimbingan orang tua sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak, oleh karena itu orang tua harus membimbing dan mendidik anaknya dengan cara yang tepat agar anak memperoleh pendidikan yang baik.
Dalam Islam, pendidikan itu sangat penting, untuk itu orang tua diharapkan harus dapat memberikan pendidikan yang cukup untuk memperoleh pendidikan dengan baik, terutama pendidikan agama. Karena pendidikan agama merupakan pendidikan yang utama dalam mewujudkan dan membentuk sikap beragama pada diri anak, agar anak kelak bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai-nilai agama. Akan tetapi fakta kita lihat di lapangan, sebahagiaan besar orang tua menganggap bahwa pendidikan agama tidak begitu penting bagi anaknya, sehingga tak jarang mereka bersikap negatif terhadap pendidikan agama, dan cenderung berfikir yang tidak sesuai dengan syariat agama. Mereka beranggapan bahwa pendidikan agama mudah dipelajari dan mudah dimengerti oleh anak, sehingga tanpa dibimbing oleh orang tuanya pun anak akan bisa dengan sendirnya. Padahal apabila orang tua tidak memberikan bimbingan agama untuk anaknya, dengan sendiri anak akan mudah terpengaruhi dengan lingkungan dan bisa melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma-norma agama, yang semua itu bisa berdampak negatif dalam kelangsungan hidupnya kelak baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu dalam pembahasan ini, penulis mengangkat tema tentang permasalahan tersebut, karena penulis menganggap bahwa permasalahan ini layak untuk diteliti. Alasannya karena penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh bimbingan orang tua terhadap pendidikan agama anak. Untuk itu penulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dan mendapat penjelasan yang lebih jelas.
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengungkapkan rumusan masalah yang dapat menjadi acuan dalam pembahasan berikutnya. Di antaranya pokok masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah peran orang tua dalam membimbing anak terhadap pendidikan agama?
2.      Sejauh mana pengaruh dari bimbingan orang tua terhadap Pendidikan Agama anak?
3.      Hambatan apa saja yang dialami orang tua dalam memberikan bimbingan agama untuk anak?
4.      Upaya apa saja yang harus dilakukan oleh orang tua agar untuk memperoleh pendidikan agama dengan baik?

B.     Penjelasan Istilah
Agar memperoleh gambaran yang lebih tentang maksud dari judul Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Anak, maka penulis memberikan penegasan mengenai istilah-istilah dalam judul skripsi di atas sebagai berikut:
1.      Pengaruh
Pengaruh adalah ”daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu, yang ikut membantu watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.[2] Yang dimaksud pengaruh disini yaitu pengaruh yang timbul dari bimbingan orang tua terhadap pendidikan agama anak.
2.      Bimbingan
Bimbingan adalah “penjelasan cara mengerjakan sesuatu”.[3] Menurut Rochman Natawidjaja, yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi dalam bukunya yang berjudul Bimbingan dan Konseling di Sekolah, mendefinisikan bimbingan sebagai berikut:
Bimbingan adalah sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, sehinga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.[4]

            Jadi yang dimaksud bimbingan dalam judul skripsi ini yaitu usaha yang dilakukan orang tua dalam memberikan bantuan dan arahan yang bersifat kerohanian secara terus menerus dalam memberikan dan menumbuhkan sikap beragama pada anak.
  1. Orang Tua
Orang tua adalah “ayah dan ibu”[5] Orang tua yang  dimaksud di sini adalah ayah dan ibu kandung, yang mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab pertama dan utama bagi anak. Karena anak merupakan amanat Allah atas orang tua yang harus dibimbing dan dididik sehingga menjadi insan yang shaleh dan shalehah, dan sesuai kodratnya orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam kehidupan anak.
  1. Pendidikan Agama Anak.
Pendidikan agama anak adalah “pendidikan yang ditekankan kepada akhlak terpuji dan ibadah kepada tuhan”.[6] Menurut Sahilun A. Nasir dalam bukunya Peran Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja, yang dikutip oleh Aat Syafaat dan kawan-kawannya mengemukakan pengertian pendidikan agama islam sebagai berikut:

Suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama islam denagan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran-ajaran islam itu benar-benar dapat menjiwai, menjadi bagian yang integral dalam dirinya. Yakni, ajaran islam itu benar-benar dipahami, diyakini kebenaranya, diamalkan menjadi pedoman hidupnya, menjadi pengontrol terhadap perbuatan, pemikiran dan sikap mental.[7]

Jadi      Pendidikan agama islam yang dimaksud disini yaitu proses   mengarahkan anak kepada kehidupan yang baik, dengan memberikan nilai-nilai agama sesuai dengan kemampuan dasar dalam kemampuan ajaranya.

C.    Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penulis menyusun skripsi ini di samping untuk memenuhi tugas-tugas dalam melengkapi gelar kesarjanaan pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Sigli, penulis juga mempunyai maksud sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui bagaimanakah peran orang tua dalam membimbing anak terhadap pendidikan agama.
2.      Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari bimbingan orang tua terhadap pendidikan agama anak.
3.      Untuk mengetahui hambatan yang dialami orang tua dalam memberikan bimbingan agama untuk anak.
4.      Untuk mengetahui apa saja upaya yang harus dilakukan orang tua agar anak memperoleh pendidikan agama yang baik.
D.    Postulat dan Hipotesis
Dalam proses penelitian yang dilakukan harus selalu berpegang pada postulat atau dasar pemikiran. Winarno Surachmad, mengartikan “Postulat adalah titik tolak yang berguna untuk penyelidikan yang kebenarannya dapat diterima dan tidak perlu dibuktikan lagi”.[8] Yang menjadi postulat dalam penelitian ini adalah
1.      Tanggung jawab orang tua yang paling utama adalah membimbing anak.
2.      Bimbingan orang tua berpengaruh terhadap pendidikan agama.
Dengan berpedoman pada anggapan dasar ( postulat ) diatas, maka penulis dapat mengemukakan beberapa hipotesisi, hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang akan di teliti sampai terbukti kebenarannya melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan pengertian hipotesis diatas, maka yang menjadi hipotesis dalam penulisan skripsi ini adalah :
  1. Peran orang tua dalam membimbing anak dengan pendidikan agama belum maksimal.
2.      Adanya pengaruh dari bimbingan orang tua terhadap pendidikan agama anak
  1. Masih adanya kendala yang dihadapi orang tua dalam upaya membimbing anak dengan pendidikan agama.








E.     Metodologi Penelitian
1.      Populasi dan Sampel
Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.[9] Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga Gampong Beureueh II Kecamatan Mutiara Timur, sebanyak 200 KK.
Sampel adalah “sebahagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.[10] Adapun sample yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 20% dari jumlah populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang menyebutkan bahwa “Apabila subjek kurang dari 100 alangkah lebih baik sampelnya diambil semua, sebaliknya jika jumlah subjek populasi lebih banyak, maka dapat diambil sample sebanyak 10-15% atau 20-25% atau lebih”.[11]
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik ordinal random sampling, adapun ketentuannya sebagai berikut:
Jumlah Anggota Populasi       : 200 KK
Jumlah Anggota Sample         : 20%
JAS =
NP =
            Jadi sample yang diambil sebanyak 40 KK, dengan kelipatan 5 dari 200 anggota populasi.
2.      Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam melakukan penelitian penulis menempuh beberapa teknik yaitu:
a.      Library Research
Yaitu penelitian yang terpusat pada penelitian perpustakaan dengan membaca dan menelaah sejumlah buku-buku, kitab serta tulisan lainnya yang ada kaitannya dengan pembahasan dalam penelitian ini. Pentingnya telaah kepustakaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Winarno Surachmad yaitu : “Penyelidikan tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan masalah yakni teori yang dipakai pendapat para ahli mengenai aspek itu, penyelidik yang sedang berjalan ataupun masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli”[12].
b.      Field Research
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melihat langsung ke lapangan yaitu lokasi penelitian yang telah ditentukan di Gampong Beureueh II Kecamatan Mutiara Timur guna memperoleh data dalam rangka penyusunan skripsi ini.
Untuk memperoleh data dari lokasi penelitian, penulis menggunakan beberapa teknik yaitu:
1)      Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara berdialog langsung dengan pihak yang dibutuhkan, untuk mengetahui hal yang dianggap penting. Wawancara ini dilakukan dengan Keuchik, Sekretaris gampong, tokoh-tokoh masyrakat Gampong Beureueh II Kecamatan Mutiara Timur.
2)      Observasi
Yaitu metode pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap objek dengan menggunakan alat indra untuk memperkuat data yang diperoleh. Observasi ini dilakukan dengan mengamati Peran orang tua terhadap pendidikan agama anak, upaya-upaya yang dilakukan orang tua dalam memberikan bimbingan pendidikan agama bagi anak, serta pengaruhnya terhadap pendidikan agama anak
3)      Angket
Yaitu suatu sarana pengumpulan data yang diperlukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden yang telah ditetapkan. Angket ini ditujukan kepada kepala keluarga dan ibu rumah tangga di Desa Beureueh II Kecamatan Mutiara Timur.
4)      Dokumentasi
Yaitu metode dengan mengambil data-data dari benda-benda tertulis seperti buku, dokumen, peraturan-peraturan, natulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dokumen ini diperoleh dari kepala Desa Gampong Beureueeh II Kecamatan Mutiara Timur     
3.      Teknik Penulisan
Untuk teknik penulisan skripsi ini, penulis berpedoman pada buku-buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, yang dikeluarkan oleh Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh  Tahun 2002.



[1] Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Rosda Karya , 2007), hal. 155.

[2] Hasan Alwi, Kamus Besar Indonesia, Edisi. II, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hal . 66

[3] Tim Prima Pena, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press, 2008), hal. 136.

[4] Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal. 19.

[5] Tim Prima Pena, Kamus Lengkap…, hal. 477.

[6] Ibid, Hal. 501.

[7]Aat Syafaat, dkk, Peranan Pendidikan Agama Islam, (Serang: Rajawali Pers, 2008), hal. 15    

[8] Winarno Surachmad, Metode Penelitian, (Bandung: Biro Ilmiah Pengetahuan, 1964), hal. 2.

[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hal. 115  

[10] Ibid, hal. 117

[11] Ibid, hal. 120

[12] Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Dasar, Metode, Teknik, (Bandung: PN. Tarsito, 1980), hal. 301.

No comments:

Post a Comment