Pada malam yang buta,
kami mulai melakukan perjalanan menuju kampung halaman. Ini mungkin hanyalah
perjalanan biasa bagi sebagian orang. Namun tidak demikian halnya denganku. Tujuan
kami memang sama, untuk menghadiri acara resepsi perkawinan kawan lama. kendaraan
yang kita gunakanpun satu. Namun aku mengalami hal yang menurut aku lebih dari
sekedar perjalanan biasa.
Dalam perjalanan
tersebut salah seorang dari kami mengeluarkan semua isi perutnya alias muntah. Namun
apa yang terjadi?! Pemilik mobil malah tidak menanyakan keadaan sikawan. Tapi malah
marah dan mengomel selama dalam perjalan sampai ke rumah. Jangan kira dia berhenti
mengomel sesampai di rumah. Keesokan harinya dia melakukan hal yang sama. Nampaknya
dai sangat kesal karena mobil barunya itu kotor karena luapan perut kawannya. Aku
heran, dia sama sekali tidak khawatir dengan keadaan kawannya, tapi malah
mengkhawatirkan keadaan mobilnya yang bau dan kotor.
Aku sangat prihatin,
bukan kepada kawan atau pemilik mobil itu. Tetapi prihatin terhadap kita semua.
Kita semua yang telah hilang nilai kemanusiaannya. kita semua yang lebih
mementingkan benda dari manusia. Kita semua yang beranggapan benda itu lebih
berharga dari manusia. Kita telah hilang rasa kemanusiaan yang telah tertanam
sejak kita atau bahkan sebelum kita dilahirkan.
Nilai
kemanusiaan telah berganti dengan nilai kapitalisme. Nilai yang hanya
memperhatikan barang dan lembaran rupiah ataupun dolar. Segala sesuatunya hanya
berdasarkan materi. Manusia sudah tidak perduli lagi sesamanya kecuali ada
imbalan yang didapatkannya. Tidak selanyaknya kita memperjuangkan dan
mempertahankan nilai kapitalisme itu. Solidaritas itu lebih penting dari sebuah
benda ataupun sejenisnya.
Lihat
saja, tingkah kita sehari-hari. Hanya karena mobil kotor, kita marahnya luar
biasa. Padahal mobil masih bisa dibersihkan. Namun hati manusia yang telah kita
kotori belum tentu dapat kita bersihkan walau hanya dengan seribu kata maaf.
Dari
pengalaman yang aku alami itu, mengisyaratkan telah merosotnya rasa kepedulian
kita kepada sesama. Benda lebih berharga dari manusia. Kejadian ini hanya
mewakili dari beribu kejadian yang telah terjadi di Aceh ini. Banyak perubahan yang telah terjadi di negeri ini.
No comments:
Post a Comment