Mohon
perhatiannya sejenak, terimakasih. Ini hanya karangan bebas. Bebas dari
realitas atau kejadian yang sebenarnya. Jika ada kesamaan cerita maupun bentuk karakter
dari pelakon cerita, itu merupakan ketidak sengajaan yang sengaja untuk tidak
sengaja.
Pada awal pemilu tahun kemaren, banyak
temen pada nanyak, kamu milih siapa nanti? Kenapa milih ini? Kenapa milih itu? Dan
bla..bla..bla.. dst. Ada sebagian yang setelah nanyak trus mempromosiin presiden pilihan
mareka masing-masing. Ada juga yang malah gak merespon setelah aku jawab
pertanyaan mareka. Kalaupun direspon, jawabannya singkat… ya, o, ehm,,, oke,,,
trus… sambil nekan2 tombol hp ditangan….,,, aiss… sedih bener nasibku… hehehe..
but, it’s oke…
Jadi jawaban ku terhadap pertanyaan, kamu
milih siapa? Ya,,, maaf, aku sebagai warga indosia dari daerah antah barantah
tidak memilih. Kenapa?! Karena menurutku dua-duanya sama saja. Dua-duanya punya
track record yang luar biasa, aku yakin dua-duanya pantas menjadi presiden. Dua-duanya
merupakan figure pemimpin yang hebat. Tapi
harus diingat, pemilihan presiden merupakan
pertarungan politik; melibatkan orang banyak. Tak hanya yang memilih, tapi juga yang akan dipilih serta orang dibelakang calon presiden. Menilai figure
presiden doang, tanpa melihat atau mengabaikan orang dibelakang presiden
sangatlah tidak realistis. Sebaik apapun figure yang dijual ke publik, jika
orang dibelakangnya gak bagus, aku kira sama saja. Figure presiden setiap
tahunnya boleh berbeda, tapi kendaraan politiknya beserta elemen didalamnya
masih orang yang sama. Ya, sama saja. Nul…
Kalau boleh dianalogikan, mas joko
sebagai orang “tampan” artinya punya track record yang bersih; trus kendaraan
politiknya mobil buntut, kalo rusak… ya tetap dorong… bandingkan kalo mas joko “tampan”
trus mengendarai mobil keren yang mewah dan bagus… ya kemungkinan rusak sangat
kecil, 0,000000000001 prosen. Ketampanannya akan bernilai lebih ketika punya
mobil bagus. Namun, ketampanannya akan berkurang jika mengendarai mobil buntut.
Sangat sedikit wanita mau mendorong mobil buntut kalo rusak. Hehehe…
Kalo mau logis, gak ada sich partai
politik yang gak terlibat kasus. Hampir semuanya berjalan ke arah yang berbeda
dengan tujuan bernegara dan janji ketika kampanye. Mas joko dan mas prab,
dua-duanya punya kendaraan buntut. Track record kendaraan keduanya pernah
bermasalah serta mogok ditengah jalan. Ada banyak bagian komponen dari
kendaraan tersebut yang rusak. Macam-macam penyebabnya, salah satunya mungkin
terlalu ingin mengemukkan rekening masing-masing. Kalo pun komponen nya diganti
yang baru, gak akan bertahan lama. Ya jelas aja, kendaraan buntut. Ganti yang
ini, rusak yang itu, ganti yang itu rusak yang lain lagi.
Kasus yang baru-baru ini, calon “kopolsi”
yang dijadikan tersangka oleh kpk sebagai contohnya. Memang benar azas praduga
tak bersalah harus ditaati, tapi "kpk" juga gak asal ngomong. Belum ada satupun
tersangka yang dinyatakan tersangka oleh "kpk" gak diadili. Mungkin ini bakalan
jadi yang pertama. Disini, Transaksi politik makin lama makin terlihat. Bagi2
kue demokrasi semakin nyata, walau banyak orang yang mencoba menyangkal. Tujuannya
mgkn saja untuk mengamankan kepentingan elit. Ibunda miga mendukung BG untuk
jadi kepala kopolsi. Om urya dari partai basdem melakukan lobi2 biar si calon
jebol. Posisi mas joko sepertinya hanya stempel bagi ibunda sama om. Atau jangan
dikatakan stempellah, tapi actor yang sedang bermain di film demokrasi indosia.
Pada posisi ini, mas joko sudah berkurang ketampanannya. Mungkin ini hanya
sebagian kecil dari sample dan tidak bisa digeneralisirkan untuk mendapatkan
kesimpulan yang bagus. Aku juga gak merasa perlu memaparkan banyak kasus untuk
membenarkan pernyataanku. Toh kita semua bisa melihat yang terjadi disekeliling
kita.
Dari pandanganku sebagai orang awam yang
“terlalu jenius”, itu sudah cukup sebagai contoh bahwa kedua calon presiden;
dulu ketika mencalonkan diri sebagai presiden; pada dasarnya sama saja. Figure yang
sangat bagus, tapi sayangnya mengendarai mobil buntut.
Mungkin, ini hanya mungkin, dan hanya
mungkin, beli mobil baru dengan komponen
yang baru, mental yang baru, akan lebih bagus. Harganya mungkin lebih mahal,
tapi bisa dijamin gak akan mongok atau bahkan mati ditengah jalan. Dan sangat
pasti akan membawa bangs indosia ke tujuan yang sebenarnya yaitu kemardekaan
yang sebenar-benarnya mardeka. Mas joko pun akan kelihatan lebih tampan dari
biasanya. Dan Bangsa Indosia, bisa menjadi bangsa yang besar. sekian,,, terimakasih...
Yogyakarta, 15 Januari 2015.
No comments:
Post a Comment