Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa menunggu...Waktu yang hilang tidak akan pernah kembali.

Thursday, October 18, 2012

Boleh curhat…?



            Lelaki kebanyakan gengsi atau malu untuk menceritakan apa yang dirasakannya kepada kawan atau teman. Tapi apakah itu berlaku bagi wanita? Bisa iya atau tidak. Tapi kemungkinan terbesar, wanita lebih senang bercerita dan berkeluh kesah kepada teman, kerabat atau sahabat atau kepada siapapun yang mareka percaya atau anggap lebih dewasa dan mampu dalam memberikan nasehat kepadanya.
            Aku punya teman yang suka bercerita, hampir setiap kali berjumpa, dia berbicara layaknya rel kereta api yang sangat panjang tanpa bisa putus. Asyik punya temen yang seperti itu. Untungnya ya.. ketika kita lagi malas ngobrol ada dia yang menceritakan dogeng.
Dan juga, Aku punya banyak teman yang jarang, bahkan tidak pernah menceritakan permasalahannya kepada siapapun. Sampai-sampai, kita tidak pernah tahu dia kenapa. merokok sangat banyak, melakukan hal-hal gila yang kadang-kadang tidak pernah dia lakukan. Dan suatu ketika, aku beranikan diri untuk bertanya.
Dan… hmmm… dia nanyak… boleh curhat?
Aku: %^&*%^%&#$&#$&#*
Pertanyaan macam apa itu?! Tentu saja boleh, aturan mana yang melarang kita menceritakan masalah kita kepada temen atau sahabat. Rasa belum ada aturan yang seperti itu, (gak tau kedepannya ada atau ngak… hukum galau jika para penegaknya juga galau). Ayolah kawan, jangan takuet seperti prita yang dipenjara karena curhatannya di internet. Kita gak pake internet, jadi gak akan ada pidana yang menghampiri. Just between you n me… no body else… you can keep my word, trust me…
Dan akhirnya, dia bercerita. Kamu tahu, kenapa aku melakukan banyak hal gila akhir-akhir ini?
Aku: ya gak lah, kamu belum cerita…
Aku ingin melupakan dia, tapi tidak bisa. Dia terlalu susah untuk dilupakan. Dia terlihat sempurna dan cantik di mataku. Banyak cara yang kulakukan untuk melupakannya. Tapi tetap tidak bisa, yang tergila pun sudah, tetap saja tidak bisa. Sepertinya dia lengket di hati dan pikiran ku. Sepertinya dia Tidak mau berpisah denganku, aku tidak tahu perasaan ini benar atau salah. Tapi yang kau rasakan seperti itu.
Kadang aku ebrpikir, aku bukanlah aku yang dulu. Hilang semangat untuk hidup, tapi itu kenyataannya. Jadi aku harus menerimanya sepahit apapun itu. Sob, aku akhirnya berdoa pada Tuhan, Ya Allah, aku titipkan hatiku padamu… dan berikanlah keikhlasan dalam menerima ketentuanmu… jika memang dia untuk ku… dekatkanlah… jika memang bukan, jauhkanlah… aku hanyalah kepunyaan mu…”
Dan setelah itu, aku berusaha untuk menerima kenyaataan itu semua. Bisa atau tidak, aku harus bisa.
Dan… blaa…..blaa…. bla…
Makasih sob, udah mau mendegarkan curhat ku….
Aku:  apa?! Udah selesai..?! oke..siip…
Makanya, punya masalah tu jangan di pendam…
Dan seperti itulah,,, jadi pendengar yang baik tanpa bisa berkomentar. Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk seorang teman yang lagi galau. Bahkan berpikir curhat itu di larang. Ini mungkin termasuk manusia modern… ***