Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa menunggu...Waktu yang hilang tidak akan pernah kembali.

Thursday, February 17, 2011

Pembelajaran Materi Jajargenjang Dengan Model Creative Problem Solving Pada Siswa Kelas VII Jeumala Amal Lueng Putu Pidie Jaya

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan badan standar  pendidikan (BSNP). Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan yang dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).[1]

         Berdasarkan KKM yang telah ditetapkan oleh SDN Kampong Cot, ternyata pencapaian ketuntasan belajar siswa terhadap beberapa mata pelajaran yang telah diberikan salah satunya mata pelajaran PKN belum sepenuhnya sesuai dengan KKM yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari dari nilai ulangan harian siswa dan nilai ujian tengah semester, 40% dari 15 siswa memperoleh nilai dibawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Oleh sebab itu penulis melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang selama ini sudah dilaksanakan. Hasilnya pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang kurang antusias dan kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Setelah ditelaah lebih lanjut, penulis menyimpulkan bahwa penyebab hal diatas adalah Kebanyakan guru menggunakan model/metode pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher Centered) sehingga siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya.  
         Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk menghilangkan penyebab diatas adalah pengaturan pengelolaan kelas yang tepat dengan cara menggunakan model pembelajaran yang efektif. Bila dianalisa lebih lanjut model/metode pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat kepada siswa (Student Centered) sehingga siswa terlibat aktif dalam membangun pengetahuan, sikap, dan perilaku. Melalui proses pembelajaran ini, siswa akan dapat mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran.
         Metode Kooperatif dengan tipe jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran yang memenuhi kriteria di atas. Metode pembelajaran ini berpusat pada siswa sehingga guru hanya membantu, mengiring, dan memberikan motivasi kepada siswa untuk mengaplikasikan ide-ide yang sudah ada pada mereka dalam Pelajarajn PKN.
         Guru juga harus mempersiapkan Rencana Pembelajaran sedemikian rupa sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran. Misalkan: guru harus menguasai materi dengan baik sehingga ketika siswa tidak mengerti guru dapat menjelaskan materi, guru mencari solusi terhadap kendala-kendala yang mungkin akan terjadi dalam pembelajaran, dan guru juga harus mempersiapkan model/metode pembelajaran yang efektif  terhadap materi  yang akan diajarkan. Alangkah lebih baik jika guru tidak merasa bahwa Rencana Pembelajaran yang disusun sudah bagus. Karena hal tersebut dapat membuat guru tidak berpikir untuk memperbaiki Rencana Pempelajaran yang telah ada.
         Guru dapat memilih satu paket penelitian yang didalamnya terdapat langkah-langkah yang membuat guru terus memperbaiki Rencana Pembelajaran yang telah disusun. Hal ini berfungsi sebagai tolak ukur bagi  guru untuk melihat sejauh mana keberhasilannya dalam melaksanakan rencana pembelajaran yang telah disusun.
         Penelitian tindakan kelas (PTK) dapat menjadi salah satu pilihan. Hal tersebut disebabkan inti dari PTK adalah adanya tindakan untuk meningkatkan/ memperbaiki kualitas praktis.[2] Sebagai contoh; saat ini guru hanya menjadi praktisi mengajar yang cepat puas dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Namun melalui PTK guru harus selalu mengadakan perbaikan secara terus menerus dalam pembelajaran yang efektif, efisien dan rasional. Dengan demikian guru dapat menyusun rencana pembelajaran yang mengandung kriteria-kriteria Metode kooperatif tipe jigsaw dan memakai PTK sebagai acuan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.
         Berdasarkan  latar  belakang  masalah  yang  diuraikan,  maka  timbul  suatu permasalahan: Apakah metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran PKN?. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis berencana untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw terhadap pembelajaran PKN pada kelas IV SDN Kampung Cot”.

B.   Rumusan Masalah
         Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN Kampung Cot dalam pembelajaran PKN?”
C.  Tujuan Penelitian
         Berdasarkan  rumusan  masalah  di  atas  maka  yang  menjadi  tujuan dalam
 penelitian ini adalah Mengetahui Apakah Penerapan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas IV SDN Kampung Cot dalam pembelajaran PKN.

D.  Manfaat Penelitian
         Berdasarkan latar belakang masalah yang di paparkan, maka penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1.     Bahan masukan bagi guru bahwa dalam penggunaan model/metode pembelajaran, tidak hanya menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru saja, tetapi juga harus berpusat pada siswa.
2.     Pengetahuan baru tentang metode kooperatif tipe jigsaw bagi pembaca yang belum mengetahui tentang metode kooperatif tipe jigsaw.
3.     Referensi bagi setiap pembaca yang ingin mengimplimentasi metode kooperatif tipe jigsaw dalam kehidupan sehari-hari.
4.     Referensi bagi pembaca yang berminat menerapkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk memperbaiki pengelolaan kelas.

E.   Definisi Istilah


         Penulis menjelaskan definisi istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghindari kesalahan pemahaman bagi pembaca. Berikut penjelasan istilah tersebut:
1.      Pembelajaran PKN
     Pembelajaran berasal dari kata belajar yang bearti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.[3] Menurut Suyitno pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa.[4] PKN merupakan salah satu mata pelajaran yang membahas tentang kewarganegaraan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PKN adalah seperangkat kegiatan yang didisain oleh guru secara sistematis untuk mengorganisir siswa dalam memperoleh ilmu tentang kewarganegaraan.
2.      SDN Kampung Cot
SDN Jampung Cot merupakan Salah satu sekolah dasar negeri yang terdapat di pidie.
3.      Metode kooperatif tipe jigsaw
        
     



[1] Departemen pendidikan nasional, Penetapan kriteria ketuntasan minimal (KKM), 2008

[2] Safwal, 2006. Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Konsep Dinamika Gerak Lurus di MAN 3 Banda Aceh, (Banda Aceh: Skripsi, 2006)  Hal. 33

[3] Darianto, Kamus lengkap bahasa Indonesia, hal 23

[4] Suyitno, 2004 : 4 dalam http/www.matematic.transdigit.com/index.php

No comments:

Post a Comment