Kamu mungkin bisa menunda waktu, tapi waktu tidak akan bisa menunggu...Waktu yang hilang tidak akan pernah kembali.

Saturday, September 28, 2013

Jika hidup ini hanyalah mimpi…



“Jika hidup ini hanyalah mimpi, maka nikmatilah hidup ini sembari mempersiapkan diri bertemu sang ILAHI.”
Tidak salah jika kita berpikiran bahwa kita tidak punya pilihan akan hidup yang kita nikmati ini. Tidak salah jika kita berkata bahwa kita hanya menjalankan apa yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Akan salah jika seandainya kita pada saat yang sama menyalahkan Tuhan karena ketentuan-ketentuanNYA. Marah kepada Tuhan karena ketentuan yang DIA tetapkan kepada kita tidak baik, tidak bagus dan cenderung membuat kita tersiksa atau bahkan telah membuat kita tersiksa selama kita hidup dan memulai jalan hidup kita di dunia.
Jika kita berpikir bahwa hidup yang kita jalani adalah ketentuan ilahi maka jalani saja. Jangan pernah mempertanyakan tentang ketentuan Tuhan terhadap kita. Jangan pernah bertanya kepada Tuhan tentang taqdir yang telah DIA tetapkan kepada kita. Dengan mempertanyakan itu maka kita telah membuat Tuhan marah karena keimanan kita terhadap kekuasaanNYA berkurang atau bahkan sudah tidak ada.
Jika kita berpikir bahwa hidup yang kita jalani merupakan ketetapan dari Tuhan yang tidak bisa ditawar. Maka kita tidak berhak menawar kepada Tuhan. Kita tidak berhak meminta kepada Tuhan karena percuma meminta jika memang semuanya telah ditakdirkan. Kita tidak perlu lagi berdoa karena sudah pasti tidak dikabulkan oleh Tuhan. Ya karena Tuhan telah menetapkan segala sesuatunya sebelum kita lahir hingga kita mati. Tugas kita hanya menjalani apa yang menjadi ketentuanNYA.
Jika kita berpendapat bahwa hidup yang sedang kita jalani merupakan ketetapan Tuhan yang tidak akan pernah bisa dirubah. Namun ada berapa sih sifat Tuhan itu? apa Tuhan hanya mempunyai sifat dalam menentukan qadar saja? Apa tidak ada sifat Pengasih dan Penyayang pada Tuhan? Apa tidak ada sifat Maha Mengetahui pada Tuhan?
Jika kita mengatakan bahwa hidup yang kita jalani ibarat sebuah jalan yang telah ditentukan oleh Tuhan, dan kita ditugaskan menelusuri jalan tersebut sembari melihat dan memuja Tuhan. Namun apakah kita tidak bisa berbelok atau bahkan loncat mengambil jalan yang telah ditempuh oleh orang lain atau merampas jalan yang sedang dijalani oleh orang lain? Apa hanya satu jalan yang ditetapkan oleh Tuhan kepada kita?
Tidak salah jika pemikiran kita demikian, namun akan sangat salah jika kita menggugat Tuhan karena pemikiran kita itu. Saya yakin bahwa kita semuanya menyakini bahwa sifat Tuhan itu banyak tidak hanya satu atau 2 saja. Jangan terjebak dengan perasaan putus asa sehingga mencari pembenaran dengan keadaan kita. Pesimitis bukanlah jiwa dan taqdir manusia yang hidup didunia. Kita tidak aka nada di dunia jika kita bukan pemenang. Tuhan sangat menyanyangi kita dengan selalu memberikan pilihan dan kebebasan kepada kita dalam mengambil dan menjalani hidup kita.
DARI SAHABAT UNTUK SAHABAT, hanya mengingatkan BUKAN meng-ajar-kan atau men-ceramah-i.

Yogyakarta, 28 September 2013.